Kembali Indonesia di kejutkan oleh sikap Presiden Republik Indonesia, SBY, yaitu keputusan untuk mengambil alih eksekutif Partai Demokrat oleh dirinya selaku Ketua Majelis Tinggi Partai. Alasan utamanya adalah, menurunnya tingkat elektabilitas partai, karena konon perilaku korupsi beberapa petinggi Partai Demokrat, termasuk menurut SBY, ketua umumnya sendiri yg tersangkut kasus korupsi proyek Hambalang.

Keputusan SBY tersebut, saya pandang sebagai sesuatu yang absorb dan bahkan bisa jadi kita sebut sebagai bluder politik. Mengapa tidak? Coba perhatikan hal-hal tersebut berikut ini:

Kita telah menetapkan bahwa system politik kita adalah “system Presidential”, artinya rakyat memilih figure, bukan memilih Partai Politik. Menjadi aneh jadinya, kalau rakyat memilih orang per-orang dan yang di ukur elektabilitas Partainya. Dan itu pula yg kemudian di jadikan SBY sebagai dasar pertimbangan, mengapa tugas-tugas Ketua Umum PD, Anas Urbaningrum, di ambil alihnya.

Yang sangat mengherankan, keputusan yang secara tidak langsung menon aktifikan Anas Urbaningrum, karena dipersilahkan untuk focus menghadapi kasus Hambalang dengan KPK. Kemudian di ambil alih oleh dirinya. Pertanyaanya adalah, apakah tak ada kader lain, yg bisa ditugaskan untuk menyelesaikana masalah Partai Demokrat tersebut. Kemudian kita juga bertanya, bukankah beliau pernah menghimbau kepada cabinet kaoalisi yg dipimpinnya supaya menteri-menterinya focus kpd tugas-tugas Negara, dan meninggalkan tugas partai-partainya. Selaku presiden RI, rasanya tak layak, kalau kemudian tugas Partai Demokrat, menjadi perhatian khusus dirinya.

Last but not least, apakah begitu cara Partai Demokrat mempertontonkan kpd kita semua “berdemokrasi yang baik”? Bukan kan demokrasi itu adalah melaksanakan aturan main!? “Democracy is regulated”. Lantas untuk apa Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga PD di tetapkan, kalau semua policy datang dari Cikeas. Cape deh.

Siapa yang kemudian akan menjamin, kalau langkah – langkah SBY tersebut, akan mendongkrak elektabilitas partai, pada pemilu 2014 nanti?

Sekarang kita ukur langkag SBY tsb dengan kutipan teman saya, SHP, sbb

TIDAK ada secuilpun pernyataan seperti ini:

“Sebagai warga negara dan pejabat publik, SAYA AKAN LEBIH MENGUTAMAKAN KEPENTINGAN RAKYAT DAN NEGARA DI ATAS KEPENTINGAN PARTAI….!!!!”